SUMIRA
kau selalu hidup dalam anganku
Sumira, malam ini aku memikirkan
dirimu
Malam, siang, terlalu cepat
dan belum cukup memikirkan keindahanmu dan kecantikan yang engkau miliki.
Siapa yang tak takjub melihatmu?
Siapa yang tak termenung melihat
wajah yang memancarkan sinar kecantikan dari Pencipta yang Maha Sempurna?
Siapa yang tak mencium aroma wangi
yang kau tebarkan?.
Semua yang kukenal, telah melafalkan
nama indahmu, dan seakan namamu tidak pernah pergi dari aroma canda kami.
Kau penjarakan kami!
Kau siksa kami!
Kau menebar virus yang tak ada
obatnya.
Kini sebagian dari kami hampir
mengikuti jalan Abu Nawas yang melihat siang sebagai malam, dan hanya sang
khamar yang dapat meneranginya.
Kau mampu membuat kami buta,
tuli, seperti Abu Nawas yang menari sambil menikmati khamar.

0 komentar:
Posting Komentar