SUMIRA


kau selalu hidup dalam anganku 

Sumira, malam ini aku memikirkan dirimu
Malam, siang,  terlalu cepat dan belum cukup memikirkan keindahanmu dan  kecantikan yang engkau miliki.
Siapa yang tak takjub melihatmu?
Siapa yang tak termenung melihat wajah yang memancarkan sinar kecantikan dari Pencipta yang Maha Sempurna?
Siapa yang tak mencium aroma wangi yang kau tebarkan?.
Semua yang kukenal, telah melafalkan nama indahmu, dan seakan namamu tidak pernah pergi dari aroma canda kami.
Kau penjarakan kami!
Kau siksa kami!
Kau menebar virus yang tak ada obatnya.
Kini sebagian dari kami hampir mengikuti jalan Abu Nawas yang melihat siang sebagai malam, dan hanya sang khamar yang dapat meneranginya.
Kau mampu  membuat kami buta, tuli, seperti Abu Nawas yang menari sambil menikmati khamar.


0 komentar:

Copyright © 2013 KEBUN KATA